6 Contoh Recount Text Pengalaman Pribadi dalam Bahasa Inggris dan Artinya

6 Contoh Recount Text Pengalaman Pribadi dalam Bahasa Inggris dan Artinya – Dalam bahasa Inggris, pengalaman pribadi sering diceritakan dalam sebuah teks yang disebut “Recount Text”. Bagi sobat yang ingin mengetahui pembahasan tentang text recount mulai dari pengertian, purpose / social funtion, dan generic structurenya silahkan klik di sini. Namun, jika sobat ingin mencari berbagai contoh text recount, maka Anda ada di halaman yang tepat. Berikut kami sajikan contoh pengalaman pribadi dalam bahasa Inggris dengan berbagai tema. Jika Anda ingin melihat contoh Recount Text dengan tema liburan, buka link berikut: 17 Contoh Recount Text Tentang Pengalaman Pribadi dan Artinya (FullMateri dan Generic Structure)
6 Contoh Recount Text Pengalaman Pribadi dalam Bahasa Inggris

Contoh Recount Text Pendek dan Singkat

The Broken Leg
One day, I played basket ball with my friends in my school basketball hall. It was rainy season.
It was cloudy at that time. Before we played basket ball, we had been given some instructions by our coach. After that I and my friends had to do warming-up. Our coach asked us to run around the basketball court. While we were running, the rain fell. The coach then asked us to stop running. Not long after that, the rain stopped. I and my friends started to play a game. The coach warned us to be careful, because the court was so slippery.
The game started with jump ball. Jumping strongly, I got the ball so I ran and dribble the ball to the basket energetically. When I tried to throw the ball, I was slipped and “BRAKKK”. I fell down suddenly. Unluckily, I broke one of my legs. My friends then brought me to a hospital. I had to have bed rest for quite a long time. But everything grew so much better when I noticed that all of my friends in our basketball team always supported me and accompanied me to train my broken leg.  
It was my unforgettable experience when I was in senior high school. This experience taught me a very valuable message to do everything more carefully.
Patah Kaki
Suatu hari, saya bermain bola basket dengan teman-teman di aula basket sekolah saya. Masa itu adalah musim hujan.
Pada waktu itu cuaca mendung. Sebelum kami bermain bola basket, kami telah diberikan beberapa instruksi oleh pelatih kami. Setelah itu saya dan teman-teman harus melakukan pemanasan. Pelatih meminta kami untuk berlari mengelilingi lapanagan bola basket. Ketika kami berlari, hujan turun. Pelatih kemudian meminta kami untuk berhenti berlari. Tidak lama setelah itu, hujan berhenti. Saya dan teman-teman saya mulai bermain. Pelatih memperingatkan kita untuk berhati-hati, karena lapangan itu begitu licin.
Pertandingan dimulai dengan “jump ball”. Karena melompat dengan kuat, saya mendapat bola sehingga saya berlari dan mendribel bola ke keranjang  dengan penuh semangat. Ketika saya mencoba untuk melemparkan bola, saya terpeleset dan "BRAKKK". Saya tiba-tiba jatuh. Sialnya, saya salah satu kaki saya patah. Teman-teman kemudian membawa saya ke rumah sakit. Kemudian saya harus beristirahat total di tempat tidur untuk waktu yang cukup lama. Tapi semuanya menjadi jauh lebih baik ketika saya menyadari bahwa semua teman-teman saya di tim basket selalu mendukung saya dan menemani saya untuk melatih kaki saya yang patah.
Itu adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi saya ketika saya masih di SMA. Pengalaman ini mengajarkan saya pesan yang sangat berharga untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih hati-hati.

Baca Juga: 100 Kata Motivasi Penyemangat Pagi dalam Bahasa Inggris
My First Period
January 11th, 2017. I'll never forget that day. It happened when I was thirteen years old.
That morning I ate some goldfish and realized that my stomach was hurting a little bit. But it felt like the "your hungry" sort if stomach ache. Luckily it stopped when I was on the way to school.
I arrived at the school as usual and everything was normal. That unforgettable experience happened in mid-day. I was wearing tights that day. I wore blue and white uniform that day. When i was studying Math, I noticed like a feel of something coming out. I didn't understand and thought I was just sweating down there, or something.
I really felt uncomfortable, though I didn't want to get up just in case it bled through. Since that condition happened, I just stayed sitting on my chair. The bell rang and the time was over. I went out from the class after all of my classmates had gone out. Many friends asked what happened to me, but I kept silent.
Having arrived at home, I asked my mom immediately about what happened to me. Surprisingly, my mom told me that I had got my first period that day. That experience was so unforgettable. I still remember exactly that I was kept silence with my panicked mimic when I was trying to understand what’s happening at that moment which made some friends wonder about my silence. By writing this story, I hope they read this story and find out the answer of their questions about me during that mid-day.

Menstruasi Pertama saya
11 Januari 2017. Saya tidak akan melupakan hari itu. Itu terjadi ketika saya berumur tiga belas tahun.
Pagi itu saya makan beberapa ikan mas dan menyadari bahwa perut saya sedikit sakit. Tapi rasanya seperti semacam "lapar" lapat ketika perut sakit. Untungnya sakit itu berhenti ketika aku sedang dalam perjalanan ke sekolah.
Saya tiba di sekolah seperti biasa dan semuanya normal. Pengalaman tak terlupakan itu terjadi di tengah hari. Aku mengenakan celana ketat hari itu. Aku mengenakan seragam biru dan putih hari itu. Ketika saya sedang belajar Matematika, saya menyadari seperti ada sesuatu yang keluar. Saya tidak mengerti dan berpikir saya hanya berkeringat di sana, atau sesuatu hal lain terjadi.
Saya benar-benar merasa tidak nyaman, meskipun aku tidak mau bangun kalau-kalau itu darah dan tembus. Karena kondisi yang terjadi tersebut, saya hanya duduk di kursi saya. Bel berbunyi dan waktu belajar itu berakhir. Aku pergi keluar dari kelas setelah semua teman sekelas saya telah keluar. Banyak teman bertanya apa yang terjadi pada saya, tapi saya memilih diam.
Setelah tiba di rumah, saya segera bertanya pada ibu tentang apa yang terjadi pada saya. Terketnya saya, ibu saya mengatakan kepada saya bahwa saya telah mendapat haid pertama saya di hari itu. Pengalaman itu sungguh tak terlupakan. Saya masih ingat persis bahwa saya terus diam dengan mimic panik saya ketika saya mencoba untuk memahami apa yang terjadi pada saat itu yang membuat beberapa teman bertanya-tanya tentang diamnya saya. Dengan menulis cerita ini, saya berharap mereka membaca cerita ini dan tahu jawaban dari pertanyaan mereka tentang saya selama tengah hari itu.

Contoh Recount Text Panjang dan Menginspirasi

I Remember It So Vividly As If All of That Happened Yesterday
It was the beginning of my first school year and it meant that it was the time to buy all of new stuffs for the new semester. A shopping day like this meant a busy day for moms and their children in the school age. It also happened to us. We spent almost a day for that reason.
Having bought all stuffs for the new semester in the shopping center, I went to my favorite part of the shopping center. It was the toy department. I didn't really need to buy anything there. I just took a look at some interesting toys. I ran to the toys as fast as I could, but my mom hardly kept me up. On the top shelf, I saw a beautiful doll which looked just like a real baby. There was probably twenty of them, looked almost the same, only this one was looking down on me with her beautiful clear blue eyes. My mom saw my begging face, but told me that we couldn't afford to buy it. It was simply expensive, she said. I took my mom's hand sadly, and walked behind her. I did not beg or scream so I could get what I wanted. I knew what it meant when you can't afford something. I understood, even I was still eight years old. As usual, I could only save the dolls like other interesting toys in my dream. But, it made me stronger and more spirit-full to pursue my future so that I could buy everything I wanted.
I hardly could buy anything except for my school stuffs when I was a young girl. But it taught me a lot about patience and pursuing dream. Now, I can buy almost everything I need in life because I have finished my study and thanks God I am accepted in a reputable company. Thanks a lot my childhood.
Saya Ingat dengan Sangat Jelas Seolah Semua itu Terjadi Kemarin
Waktu itu adalah awal tahun ajaran baru pertama saya dan ini berarti bahwa ini adalah waktu untuk membeli semua perlengkapan baru untuk semester baru. Hari berbelanja seperti ini berarti hari yang sibuk untuk ibu dan anak-anak mereka yang ada di usia sekolah. Hal ini juga terjadi kepada kami. Kami menghabiskan hampir satu hari untuk alasan tersebut.
Setelah membeli semua barang untuk semester baru di pusat perbelanjaan, saya pergi ke tempat favorit saya dari pusat perbelanjaan itu. Tempat itu adalah bagian mainan. Aku tidak benar-benar ingin membeli apa pun di sana. Aku hanya melihat-lihat beberapa mainan yang menarik. Aku berlari ke tempat mainan secepat mungkin, tapi ibu menahan saya terus. Di rak paling atas, saya melihat sebuah boneka cantik yang tampak seperti bayi sungguhan. Ada mungkin dua puluh dari mereka, tampak hampir sama, hanya satu ini melihat ke bawah pada saya dengan mata biru jernih yang cantik. Ibuku melihat wajah penuh harap saya, tapi mengatakan kepada saya bahwa kita tidak mampu membelinya. Itu mahal, katanya. Aku menggapai tangan ibuku dengan bersedih, dan berjalan di belakangnya. Aku tidak mengemis atau berteriak untuk bisa mendapatkan apa yang aku inginkan itu. Aku tahu apa artinya ketika kamu tidak mampu mendapat sesuatu yang kamu inginkan. Aku mengerti, walaupun aku masih berusia delapan tahun. Seperti biasa, aku hanya bisa menyimpan boneka itu seperti mainan-mainan menarik lainnya di mimpi saya. Tapi, hal itu membuat aku lebih kuat dan lebih semangat penuh untuk mengejar masa depanku sehingga aku bisa membeli semua yang aku inginkan.
Saya hampir tidak bisa membeli apa-apa kecuali untuk perlengkapan sekolah saya ketika saya masih kecil. Tapi itu mengajarkan saya banyak hal tentang kesabaran dan mengejar mimpi. Sekarang, saya bisa membeli hampir semua yang saya inginkan dalam hidup karena saya telah menyelesaikan pendidikan saya dan saya bersyukur saya diterima di sebuah perusahaan terkemuka. Terima kasih banyak masa kecilku.

Baca Juga: 100 Kata Motivasi Penyemangat Pagi dalam Bahasa Inggris
Shareen, My Best Friend Forever
Although it had already been a year since the accident happened, I could still remember it as if it happened yesterday.
On a cold winter night, I and my best friend Shareen were driving on a freeway that was covered in a thin plane of ice. To make matters worse I was drunk at that time. Shareen had warned me not to drink alcohol but as usual I ignored his warning. As I was driving, the beer started to take effect. I felt the dizziness effects until we were about halfway home.
When I was halfway in a sharp right turn just about to exit the freeway, I saw a flash of light streak past my left eye. Not long after that, there was a loud explosion. The darkness seemed to recede as I slowly regained consciousness. Suddenly there was a roaring fire and I immediately put off my seat belt, wanting to get out as soon as possible. Somehow I got out the car and it was then that it hit me with a thrill of horror, Shareen was gone. In fact it took me nearly ten minutes to find him. He had been thrown nearly fifteen feet away from where the car was. As I stood by his side, I realized that his injuries were far worse than my own. I also knew and I knew that he knew as well that he wasn't going to make it. Even if medical help could arrive it was far too late, he would be dead before he reached the hospital.
"Goodbye Nichole" and with those last words, he died. Since that day, I promise not to drink alcohol anymore. My bad habit had killed my best friend. To my surprised, all of his family forgave me. Shareen is my best friend who will always remind me when I do a mistake. Although he is dead, Shareen's memory will forever live on in my heart.
Shareen, Teman Terbaikku Selamanya
Meskipun sudah lebih setahun sejak kecelakaan itu terjadi, aku masih bisa mengingatnya seolah-olah itu terjadi kemarin.
Pada suatu malam musim dingin, aku dan sahabatku Shareen sedang berkendara di jalan bebas hambatan yang ditutupi lapisan es (salju) tipis. Yang membuat masalah lebih buruk adalah aku sedang mabuk pada saat itu. Shareen telah memperingatkan saya untuk tidak minum alkohol tapi seperti biasa saya mengabaikan peringatannya. Saat saya sedang mengemudi, bir mulai bereaksi. Saya merasakan efek pusing sampai kami setengah perjalanan menuju sampai rumah.
Ketika saya masih setengah jalan di belokan kanan yang tajam hampir keluar jalan bebas hambatan, saya melihat kilatan cahaya seketika menyorot mata kiri saya. Tidak lama setelah itu, ada ledakan keras. kegelapan tampak surut karena saya perlahan-lahan sadar. Tiba-tiba ada api menderu dan saya segera melepas sabuk pengaman, ingin keluar secepatnya. Entah bagaimana saya keluar dari mobil, dan saat itulah saya tersadar dengan perasaan sangat takut, Shareen sudah tidak ada di dalam mobil. Bahkan saya butuh waktu hampir sepuluh menit untuk menemukannya. Ia telah terlempar hampir lima belas kaki jauhnya dari tempat mobil kami itu. Saat aku berdiri di sampingnya, aku menyadari bahwa luka-lukanya jauh lebih buruk daripada luka saya. Saya juga tahu dan saya tahu bahwa dia juga tahu bahwa ia tidak akan bisa bertahan. Bahkan jika bantuan medis bisa tiba pun itu sudah sangat terlambat, dia akan meninggal sebelum ia sampai di rumah sakit.
"Selamat tinggal Nichole" dan dengan kata-kata terakhir tersebut, dia meninggal. Sejak hari itu, saya berjanji untuk tidak minum alkohol lagi. kebiasaan buruk saya telah membunuh sahabat saya. Yang membuat saya sangat terkejut, semua keluarganya memaafkan saya. Shareen adalah teman terbaik saya yang akan selalu mengingatkan saya ketika saya melakukan kesalahan. Meskipun ia sudah meninggal, memori Shareen selamanya akan hidup di dalam hati saya.
My Childhood Unforgettable Moment
In every human life, there is always at least an unforgettable childhood experience. This journey creates both good and bed stories. I, myself, have had a few bad ones at that time. They occurred mostly when I was trying to fit in and find my inner-self. One of those stories is when I hurt one of my friends. The story taught me a valuable lesson for my future then.
Well, it was one of my unforgettable experiences happened to my life when I was a young boy. At that time, I and my friends used to hang out around the tree which was near the playing ground. One of my friends father had tied a rope there and made a swing like stuff for us. Once, we swing there one by one peacefully. One of my friends who was very naughty tried to trick me. He said to me that it was his turn then. Of course I denied his statement because I remembered the turn very well. Not accepting my argument, he hit me and I fell down. I stood up and kept asking for my turn. Again, he hit me and I fell down. I was very angry and with the frowning eyes, I warned him, if he won't let me swing I will hit you with the stone. He said, "Whatever!". Then, I took a small stone in my hand and I throw onto him, without thinking it could hurt his eyes and harm him. He started crying and I started swinging.
The next day, his mother come to my house complaining my mother and said, "See, what your son has done to my son! His eyes were bleeding". After that, my mother asked me about the incident and I explained her the whole story, how he hit me and my legs were bleeding and saw her the scratches on my hands, and finally, how I throw the stone on him. That lady was still shouting on me and my mother. My mother asked her to bring a stone and let her son hit on my eyes. If this could make her son feel better then do that. Then she thought for a while and said to my mother, "Oh, I am sorry. I don't know why I spelled so bad words for you. My mother said, "They are children and a friends, today they fought and tomorrow they will play together again then why we are blaming and shouting". I don't forget these words my mother told her. That day, I didn't understand what the meaning of those words was. But when I grew up, I understood, what she meant to say. After that incident I never threw any stone on anybody.
Momen Masa Kecil Saya yang Tak Terlupakan
Dalam setiap kehidupan manusia, selalu ada setidaknya satu pengalaman masa kecil yang tak terlupakan. Perjalanan masa kecil ini menciptakan baik cerita yang baik maupun cerita yang buruk. Saya sendiri, memiliki beberapa cerita yang buruk di masa itu. Cerita-cerita itu terjadi terutama ketika saya mencoba untuk menyesuaikan diri dan menemukan jati diri dalam diri saya. Salah satu cerita tersebut adalah ketika saya menyakiti salah satu teman saya. Cerita itu mengajarkan saya pelajaran berharga untuk masa depan saya kemudian.
Nah, ini adalah salah satu pengalaman yang tak terlupakan yang terjadi dalam hidup saya ketika saya masih seorang anak laki-laki kecil. Pada waktu itu, saya dan teman-teman saya terbiasa untuk bermain ayunan di sekitar pohon yang ada di dekat tempat bermain kami. Salah satu ayah teman saya telah mengikat tali di sana dan membuat ayunan untuk media bermain kita. Awalnya, kami bermain ayunan satu persatu dengan damai. Salah satu teman saya yang sangat nakal mencoba untuk menipu saya. Dia mengatakan kepada saya bahwa saat itu adalah gilirannya. Tentu saja saya membantah pernyataannya karena saya ingat giliran tersebut sangat baik. Tidak menerima argumen saya, ia memukul saya dan saya jatuh. Saya berdiri dan terus meminta giliran saya. Sekali lagi, dia memukul saya dan saya jatuh. Saya sangat marah dan dengan mata mengernyit, saya memperingatkan dia, jika dia tidak memberikan kepada saya ayunan tersebut, saya akan memukulnya dengan batu. Dia mengatakan, "Terserah!". Lalu, saya mengambil batu kecil di tangan saya dan saya melemparkannya ke dia, tanpa berpikir itu bisa melukai matanya dan membahayakan dirinya. Dia mulai menangis dan saya mulai berayun.
Keesokan harinya, ibunya datang ke rumah saya melabrak ibu saya dan berkata, "Lihat, apa yang anak Anda telah lakukan kepada anak saya! Matanya berdarah". Setelah itu, ibu saya bertanya tentang insiden itu dan saya menjelaskan padanya seluruh cerita, bagaimana ia memukul saya dan kaki saya berdarah dan menunjukkan goresan di tangan saya, dan akhirnya, bagaimana saya melemparkan batu pada dirinya. Wanita tersebut masih tetap marah pada saya dan ibu saya. Ibu saya memintanya untuk membawa batu dan membiarkan anaknya memukulkan itu pada mata saya. Jika ini bisa membuat anak Anda merasa lebih baik, lakukanlah. Lalu ia berpikir sebentar dan mengatakan kepada ibu saya, "Oh, saya minta maaf. Saya tidak tahu mengapa saya berkata begitu buruk pada Anda." Ibu saya berkata, "Mereka adalah anak-anak dan berteman, hari ini mereka bertengkar dan besok mereka akan bermain bersama lagi maka mengapa kita menyalahkan dan berteriak-teriak". Saya tidak lupa kata-kata yang ibu saya katakan kepadanya ini. Hari itu, saya tidak mengerti apa maksud kata-kata itu. Tapi ketika saya besar, saya mengerti, apa yang dia maksud. Setelah kejadian itu saya tidak pernah melemparkan batu apapun pada siapapun.

Baca Juga: 100 Kata Motivasi Penyemangat Pagi dalam Bahasa Inggris
My Unforgettable Moment
When I was 15 years old, I got an unforgettable experience. It happened in my house four years ago. As usual, I always did my house activities everyday; one of them was taking the dry clothes.
On that bright Wednesday afternoon, I was taking the dry clothes at the upstairs of my house, on the balcony. Everything was okay at the moment, but not long after that there was a problem there. When I was trying to take ane of the clothes, some clothes were flown away by the wind. As a consequence, there were some clothes hooked up on the roof of my house. So, I tried to put them back on the hangers. Then, I took a long pipe stick on my hand to take the clothes on my roof. First, I could take the first clothes successfully, and I had to take the other. I tried to get closer and closer to the clothes hooked on the roof. Suddenly, I was slipped and fell down to the terrace of my house which was 4 meters high from the balcony to the terrace. I hurt whole part of my body. I could not breathe and I could not wake up by myself. Less than a minute, my parents and my sister came quickly to me. They helped me stand up. They were totally shocked of me.
At night, my parents took me to the clinic. They were afraid of my condition, maybe I was seriously injured after that accident. Fortunately, I wasn't on seriously injury.  I just got bruised on my head, and some scars on my hands and legs. This is one of unforgettable moments happened to my life because I can still alive after getting that thrilling accident.
Momen tak terlupakan saya
Ketika saya berumur 15 tahun, saya mengalami kejadian yang tak terlupakan. Itu terjadi di rumah saya empat tahun lalu. Seperti biasa, saya selalu melakukan aktifitas rumahan saya sehari-hari; salah satu nya adalah mengangkat pakaian kering.
Pada Rabu siang yang cerah, saya mengangkat pakaian kering di lantai atas rumah saya, di balkon. Semuanya baik-baik saja pada saat itu, tetapi tidak lama setelah itu ada masalah di sana. Ketika saya mencoba untuk mengangkat salah satu pakaian, beberapa pakaian terhempas oleh angin. Akibatnya, ada beberapa pakaian tersangkut di atap rumah saya. Jadi, saya mencoba untuk menempatkan mereka kembali pada gantungannya. Lalu, saya mengambil pipa tongkat panjang di tangan saya untuk mengambil pakaian di atap. Pertama, saya bisa mengambil pakaian pertama dengan berhasil, dan saya harus mengambil yang lain. Saya mencoba untuk lebih dekat dan lebih dekat ke pakaian yang tersangkut di atap. Tiba-tiba, aku terpeleset dan jatuh ke teras rumah yang tingginya 4 meter dari balkon ke teras. Saya mengalami luka di seluruh bagian tubuh. Saya tidak bisa bernapas dan saya tidak bisa bangun sendiri. Kurang dari satu menit, orang tua saya dan kakak saya datang dengan cepat kepada saya. Mereka membantu saya berdiri. Mereka benar-benar terkejut melihat kondisi saya.
Pada malam hari, orang tua saya membawa saya ke klinik. Mereka khawatir atas kondisi saya, mungkin saya terluka parah setelah kecelakaan itu. Untungnya, saya tidak cedera serius. Saya hanya mengalami memar di kepala saya, dan beberapa bekas luka di tangan dan kaki saya. Ini adalah salah satu momen tak terlupakan yang terjadi dengan hidup saya karena saya masih bisa hidup setelah mengalami kecelakaan mendebarkan itu.
Nah, demikianlah contoh pengalaman pribadi bahasa Inggris beserta artinya. Semoga contoh di atas dapat memenuhi rasa penasaran sobat berbahasainggris.com dimanapun berada. Untuk melihat contoh monologue text yang lain, Anda bisa mengunjungi halaman berikutnya dengan klik di sini.


Baca Juga:
2 Contoh Explanation Text dan Artinya

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel